✔ Teladan Naskah Drama Lengkap ( Part 2 )
contoh naskah drama
Bidadari 6: “Di kolam renang Tirto Pekalongan aja Jeg…”
Bidadari 1: “Yah… sudah-sudah…, gak usah cerewet, mending uangnya ditabung aja, bentar lagi kan mau bayar registrasi kan? Nanti KKN bayar lagi, piye wis jal!!!”
Bidadari 2-6: “Bayar lagi, bayar lagi…”
Bidadari 1: “Ya udah, itu ada telaga. Mandi di telaga aja yuk…, ni aku sudah siapin sabun buat kalian semua?”
Nawang Wulan: “Wah…, pasti sabun mandi dari Paris itu ya jeng? Pasti wangi…”
Bidadari 1: “Bukan…”
Bidadari 4: “Terus sabun apa Jeng?”
Bidadari 1: “Sabun kumbahan…!!! Sudah-sudah… ceriwis banget kalian, ayo kita mandi aja”.
(ke-7 Bidadari mandi dengan canda tawa dan datanglah SUPERMAN-DUL)
Supermandul: “Hahaha…, nama aku Superman….dul, hobi aku makan gandul, sukanya nyundul-nyundul, tapi aku tidak gundul, hahaha…? Akulah penguasa hutan ini, siapa yang berani tiba ke hutan kekuasaan ku ini, apa bila dia laki-laki rambutya akan aku gundul, dan bila perempua… pasti tak sundul-sundul… hahaha…” (Supermandul melihat Jaka Tarub sedang tertidur) “Nah… ada mangsa…, sialan hutan gue di tempati tidur seseorang, dikira opo hotel…, rasakan tak gundulin kamu, habis itu tak gundul kamu!!! Haiyyaaaaa….”
(karena suara kemarahan Supermandul, Jaka Tarub pun bangun, dan keduanyapun saling melongo…)
Jaka Tarub: “Bagyo…”
Supermandul: “Haris…”
Joko Tarub: “Hai apa kabar Gyo?1 aduh… udah 2 tahun kita berpisah sejak lulus kuliah, kau sekarang jadi raja hutan ya?”
Supermandul: “Iya Brow, aku juga resah… jikalau kuliahku belum akreditasi, mau jadi apa adik-adik kita nanti?”
Joko Tarub: “Iya Brow, padahal dulu kita kalau bayar harus tepat waktu, kalau tidak mampu denda, tapi kalau urusan masuk kuliah dan keluar KHS, Universitassering lelet”.
Supermandul: “Itulah Universitas, aku lagi pusing niBrow…”
Jaka Tarub: “Emang kenapa Brow…”
Supermandul: “Aku belum bayar kost 3 bulan…”
Jaka Tarub: “Hah… santai Brow selagi ada Gue?,Kowe urip karo Aku, bakal seneng Brow…”
(Tiba-tiba Supermandul dan Jaka Tarub mendengar canda tawa 7 Bidadari yang sedang mandi)
“Hah… pucuk dicinta… ulam pun tiba…”
“Mas Agung ibarat mas Latip, yuk kita ngintip…”
Supermandul: “Mbok Silvi suka buah lemon, ayo kemon…”
(Jaka Tarub dan Supermandul mengintip bidadari bagus yang sedang mandi, tapi Jaka Tarub lebih cerdik, dia teringat Supermandul tidak punya uang, maka disuruhnya Supermandul mengambil uang Joko Tarub di rumahnya, untuk bayar Kost)
Jaka Tarub: “Brow, kau lagi butuh uang buat bayar kost kan?”
Supermandul: “Iya Brow…”
Jaka Tarub: “Gini… aku punya uang 3 juta di rumah, sana kau ambil buat kamu…”
Supermandul: “Yang bener Brow…, okelah aku akan ambil uang 3 juta kau Brow…”
(Supermandul pergi keluar hutan meninggalkan dan meninggalkan Jaka Tarub sendirian)
Jaka Tarub: “Akhhh.., risikonya Supermandul pergi juga, tk ada yang menghalangiku lagi I-MOM (Intip Mengintip Orang Mandi). Ha… selendag? Umpetin ah…”
(Jaka Tarub menyembunyikan salah satu selendang milik Bidadari yang sedang mandi)
Bidadari 1: “Uhhh… seger banget ya airnya, serasa mandi di surge…? Eh… hari sudah sore nimas, ayo cepet naik kedarat. Kita harus segera kembali ke kayangan…”
(7 Bidadari itu naik ke darat, mereka mengambil selendang masing-masing dan memakainya, tapi selendang dari salah satu Bidadari itu tidak ada)
Nawag Wulan: “Kakang… selendang aku tidak ada…”
Bidadari 1: “Hah… hilang?! Ayo semua Nimas bantu Nawang Wulan mencari selendangnya…”
Bidadari 2: “Tidak ada Jeng, piye wes jal…”
Bidadari 3: “Iya Jeng tidak ada, padahal selendang Nawang Wulan itu masih kredit 4 bulan lo Jeng…”
Bidadari 1: “Oalah…, nasibmu Jeng, selendang kau tidak ditemukan, tapi kami tidak mampu menunggu lama-lama, mungkin sudah nasibmu tinggal di Mayapada. Kami akan kembali ke kayangan. Selamat tinggal Jeng… biar kau baik-baik saja di sini…”
(Akhirnya ke-6 Bidadari itu kembali ke Kayangan dan Nawang Wulan menangis sendirian, music pun mengiringi kepergian ke-6 Bidadari itu)
Nawang wulan: (Sambil mencari selendangnya) “Oh… selendangku dimana kau…”
(Datanglah Jaka Tarub, seolah0olah tidak tahu perkara Nawang Wulan)
Jaka Tarub: “Ada kumis…
Ada mbak Rizki…
Hai gadis…
Sedang apa kau di sini…”
Lagu semut merah cipt: Crisye (Nawang Wulan menoleh kea rah Jaka Tarub, Jaka Tarub pun terpesona melihat kecantikan Nawang Wulan, dan music berhenti ketika Jaka Tarub berkata…)
Jaka Tarub: “Ikan hiu pegel-pegel, I Love You girl…”
Nawang Wulan: “Kakang… apakah Akang melihat selendangku…”
Jaka Tarub: “Oh… tidak bisa…, aku baru saja kesini dan tersesat dihatimu?”
Nawang Wulan: “Emmm…, nama kau siapa Kang…”
Jaka Tarub: “Aku punya nama Cristian Jasena Kaizya Tatian Meraub-raub…, yang disingkat Jaka Tarub? Nama kau siapa cantik…”
Nawang Wulan: “Aku Nawang Wulan kang…’
Jaka Tarub: “Eits…, jangan panggil Kakang panggil aku Kanda…”
Nawang Wulan: “Iya Kanda…”
Jaka Tarub: “Dinda… (Jaka Tarub menghampiri Nawang Wulan) apakah engkau lihat bintang di langit sana…?”
Nawang Wulan: “Iya Kanda…, kenapa Kanda…?’’
Jaka Tarub: “ berjuta bintang di langit…
Satu yang bercahaya…
Berjuta gadis yang cantik…
Hanya Dinda yang aku cinta…”
Nawang Wulan: “O… so sweet…”
Jaka Tarub: “Dinda…, sejak pertama Kanda melihat Dinda, mengapa jantung ini berdetak kencang ibarat mau perang…, apakah ini yang dinamakan cinta…
Dinda…”
Contoh naskah dramanya dilanjutkan ke part - 3 - ...
Contoh Naskah Drama LENGKAP ( Part 3 )
Contoh Naskah Drama LENGKAP ( Part 1 )
Bidadari 5: “Emmm…, enaknya mandi dimana ya jeng?”
Bidadari 6: “Di kolam renang Tirto Pekalongan aja Jeg…”
Bidadari 1: “Yah… sudah-sudah…, gak usah cerewet, mending uangnya ditabung aja, bentar lagi kan mau bayar registrasi kan? Nanti KKN bayar lagi, piye wis jal!!!”
Bidadari 2-6: “Bayar lagi, bayar lagi…”
Bidadari 1: “Ya udah, itu ada telaga. Mandi di telaga aja yuk…, ni aku sudah siapin sabun buat kalian semua?”
Nawang Wulan: “Wah…, pasti sabun mandi dari Paris itu ya jeng? Pasti wangi…”
Bidadari 1: “Bukan…”
Bidadari 4: “Terus sabun apa Jeng?”
Bidadari 1: “Sabun kumbahan…!!! Sudah-sudah… ceriwis banget kalian, ayo kita mandi aja”.
(ke-7 Bidadari mandi dengan canda tawa dan datanglah SUPERMAN-DUL)
Supermandul: “Hahaha…, nama aku Superman….dul, hobi aku makan gandul, sukanya nyundul-nyundul, tapi aku tidak gundul, hahaha…? Akulah penguasa hutan ini, siapa yang berani tiba ke hutan kekuasaan ku ini, apa bila dia laki-laki rambutya akan aku gundul, dan bila perempua… pasti tak sundul-sundul… hahaha…” (Supermandul melihat Jaka Tarub sedang tertidur) “Nah… ada mangsa…, sialan hutan gue di tempati tidur seseorang, dikira opo hotel…, rasakan tak gundulin kamu, habis itu tak gundul kamu!!! Haiyyaaaaa….”
(karena suara kemarahan Supermandul, Jaka Tarub pun bangun, dan keduanyapun saling melongo…)
Jaka Tarub: “Bagyo…”
Supermandul: “Haris…”
Joko Tarub: “Hai apa kabar Gyo?1 aduh… udah 2 tahun kita berpisah sejak lulus kuliah, kau sekarang jadi raja hutan ya?”
Supermandul: “Iya Brow, aku juga resah… jikalau kuliahku belum akreditasi, mau jadi apa adik-adik kita nanti?”
Joko Tarub: “Iya Brow, padahal dulu kita kalau bayar harus tepat waktu, kalau tidak mampu denda, tapi kalau urusan masuk kuliah dan keluar KHS, Universitassering lelet”.
Supermandul: “Itulah Universitas, aku lagi pusing niBrow…”
Jaka Tarub: “Emang kenapa Brow…”
Supermandul: “Aku belum bayar kost 3 bulan…”
Jaka Tarub: “Hah… santai Brow selagi ada Gue?,Kowe urip karo Aku, bakal seneng Brow…”
(Tiba-tiba Supermandul dan Jaka Tarub mendengar canda tawa 7 Bidadari yang sedang mandi)
“Hah… pucuk dicinta… ulam pun tiba…”
“Mas Agung ibarat mas Latip, yuk kita ngintip…”
Supermandul: “Mbok Silvi suka buah lemon, ayo kemon…”
(Jaka Tarub dan Supermandul mengintip bidadari bagus yang sedang mandi, tapi Jaka Tarub lebih cerdik, dia teringat Supermandul tidak punya uang, maka disuruhnya Supermandul mengambil uang Joko Tarub di rumahnya, untuk bayar Kost)
Jaka Tarub: “Brow, kau lagi butuh uang buat bayar kost kan?”
Supermandul: “Iya Brow…”
Jaka Tarub: “Gini… aku punya uang 3 juta di rumah, sana kau ambil buat kamu…”
Supermandul: “Yang bener Brow…, okelah aku akan ambil uang 3 juta kau Brow…”
(Supermandul pergi keluar hutan meninggalkan dan meninggalkan Jaka Tarub sendirian)
Jaka Tarub: “Akhhh.., risikonya Supermandul pergi juga, tk ada yang menghalangiku lagi I-MOM (Intip Mengintip Orang Mandi). Ha… selendag? Umpetin ah…”
(Jaka Tarub menyembunyikan salah satu selendang milik Bidadari yang sedang mandi)
Bidadari 1: “Uhhh… seger banget ya airnya, serasa mandi di surge…? Eh… hari sudah sore nimas, ayo cepet naik kedarat. Kita harus segera kembali ke kayangan…”
(7 Bidadari itu naik ke darat, mereka mengambil selendang masing-masing dan memakainya, tapi selendang dari salah satu Bidadari itu tidak ada)
Nawag Wulan: “Kakang… selendang aku tidak ada…”
Bidadari 1: “Hah… hilang?! Ayo semua Nimas bantu Nawang Wulan mencari selendangnya…”
Bidadari 2: “Tidak ada Jeng, piye wes jal…”
Bidadari 3: “Iya Jeng tidak ada, padahal selendang Nawang Wulan itu masih kredit 4 bulan lo Jeng…”
Bidadari 1: “Oalah…, nasibmu Jeng, selendang kau tidak ditemukan, tapi kami tidak mampu menunggu lama-lama, mungkin sudah nasibmu tinggal di Mayapada. Kami akan kembali ke kayangan. Selamat tinggal Jeng… biar kau baik-baik saja di sini…”
(Akhirnya ke-6 Bidadari itu kembali ke Kayangan dan Nawang Wulan menangis sendirian, music pun mengiringi kepergian ke-6 Bidadari itu)
Nawang wulan: (Sambil mencari selendangnya) “Oh… selendangku dimana kau…”
(Datanglah Jaka Tarub, seolah0olah tidak tahu perkara Nawang Wulan)
Jaka Tarub: “Ada kumis…
Ada mbak Rizki…
Hai gadis…
Sedang apa kau di sini…”
Lagu semut merah cipt: Crisye (Nawang Wulan menoleh kea rah Jaka Tarub, Jaka Tarub pun terpesona melihat kecantikan Nawang Wulan, dan music berhenti ketika Jaka Tarub berkata…)
Jaka Tarub: “Ikan hiu pegel-pegel, I Love You girl…”
Nawang Wulan: “Kakang… apakah Akang melihat selendangku…”
Jaka Tarub: “Oh… tidak bisa…, aku baru saja kesini dan tersesat dihatimu?”
Nawang Wulan: “Emmm…, nama kau siapa Kang…”
Jaka Tarub: “Aku punya nama Cristian Jasena Kaizya Tatian Meraub-raub…, yang disingkat Jaka Tarub? Nama kau siapa cantik…”
Nawang Wulan: “Aku Nawang Wulan kang…’
Jaka Tarub: “Eits…, jangan panggil Kakang panggil aku Kanda…”
Nawang Wulan: “Iya Kanda…”
Jaka Tarub: “Dinda… (Jaka Tarub menghampiri Nawang Wulan) apakah engkau lihat bintang di langit sana…?”
Nawang Wulan: “Iya Kanda…, kenapa Kanda…?’’
Jaka Tarub: “ berjuta bintang di langit…
Satu yang bercahaya…
Berjuta gadis yang cantik…
Hanya Dinda yang aku cinta…”
Nawang Wulan: “O… so sweet…”
Jaka Tarub: “Dinda…, sejak pertama Kanda melihat Dinda, mengapa jantung ini berdetak kencang ibarat mau perang…, apakah ini yang dinamakan cinta…
Dinda…”
Contoh naskah dramanya dilanjutkan ke part - 3 - ...
Contoh Naskah Drama LENGKAP ( Part 3 )
Contoh Naskah Drama LENGKAP ( Part 1 )
Belum ada Komentar untuk "✔ Teladan Naskah Drama Lengkap ( Part 2 )"
Posting Komentar