✔ Lanjutan Cara Membuat Resume Yang Baik

lanjutan artikel contoh resume lamaran kerja yang baik

demikian pelamar hendaknya mempertimbangkan apakah format tersebut cocok dengan karakter pelamar. Menurut anda apa yang terjadi jikalau format baku tersebut, setelah di isi oleh pelamar, ternyata banyak menyisakan ruang kosong alias tidak sanggup diisi yang disebabkan karena tidak perlu. Bukankah hal tersebut justru sanggup menjadikan pelamar tampak penuh dengan kekurangan di mata
si pembaca resume tersebut. Selain itu resume menjadi tidak enak
untuk dilihat.

Pertanyaan yang kemudian patut diajukan ialah bagaimanakah membuat resume yang baik & menarik bagi pembaca serta bisa menunjukkan gambaran wacana kelebihan yang dimiliki oleh sang pelamar. Lalu apa perbedaan antara Resume & Curricullum Vitae (CV)?

Meski keduanya memiliki perbedaan, namun dalam prakteknya seringkali perusahaan tidak sanggup membedakan mana yang perusahaan butuhkan, apakah Resume atau CV. Oleh alasannya itu, pelamar harus jeli dalam melihat duduk kasus tersebut alasannya bagaimana juga pada balasannya pelamar yang harus mengikuti keadaan dengan perusahaan, dan bukan sebaliknya.

Kompetisi  dalami memperebutkan pekerjaan ditengah situasi ekonomi yang tidak menggembirakan, di tambah pula dengan banyaknya jumlah pencari kerja, tidak jarang para pengusaha harus meluangkan banyak waktu agar sanggup menyeleksi para calon pekerja yang berkualitas. Mengingat bahwa satu
jabatan yang dibutuhkan bisa dilamar ratusan bahkan ribuan pelamar.

Dengan kondisi tersebut maka bagi pelamar yang tidak sanggup membuat resume yang bisa menggambarkan kualitas dirinya dalam bentuk resume yang menarik, padat, dan lugas maka kecil kemungkinannya untuk dipanggil. Alangkah sayang jikalau pelamar ternyata sangat menguasai bidang lowngan kerja tersebut tetapi gagal yang hanya disebabkan resume yang dibuatnya tidak berkenan di hati pengusaha.

Berikut beberapa saran yang bisa anda ikuti dalam membuat resume untuk melamar pekerjaan:

· Tanggal dan Tempat. Tulislah riwayat pendidikan dan juga pekerjaan anda secara tepat. Misalnya: kapan anda diterima bekerja dan kapan anda keluar dari perusahaan sebelumnya, kapan anda menjabat menjadi . . . atau kapan pindah kerja dari kantor pusat ke kantor cabang. INGAT : Jangan membuat pembaca menebak kapan anda bekerja dan berapa lama.

· Rinci. Jelaskan dengan kata-kata ataupun istilah-istilah teknikal/khusus yang mungkin akan anda tulis dalam resume anda sedetil mungkin.

· Proporsional. Tuliskan pekerjaan atau riwayat pendidikan sesuai dengan kepentingan si pembaca/pencari pekerja dan buatlah secara proporsional.
Contoh: Jika anda melamar lowongan Marketing Manager hendaknya anda tidak menulis satu paragraph mengenai pekerjaan anda menjadi Sales Manager dan tiga paragraph lainnya wacana program anda menjadi Trainer.

· Relevansi. Tuliskan hal-hal yang relevan dengan tuntutan pekerjaan yang akan anda lamar.
Contoh: Tidak usah menuliskan pengalaman anda dalam berorganisasi selama kuliah meski anda menjabat sebagai ketua Senat sekalipun, jikalau pekerjaan yang anda lamar tidak ada hubungannyan dengan kemampuan organisasi / leadership.

· Explicit. Jangan membuat resume yang membuat pembaca berimajinasi.
Contoh: jangan berasumsi bahwa penyeleksi tahu bahwa anda tamatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Jika anda tidak menyertakan/menuliskan nama kota bisa jadi pembaca beranggapan anda tamatan dari kota lain.

· Panjang. Biasanya resume hanya terdiri dari dua halaman. Namun jikalau riwayat karir dan pendidikan anda sangat penting untuk ditampilkan maka 3 (tiga) halaman resume masih sanggup diterima.

· Tanda baca, ejaan, dan tata bahasa. ini juga akan sangat penting untuk diperhatikan

· Mudah dibaca.

Adapun aspek-aspek yang sanggup anda tonjolkan adalah:

· Penghargaan atau reward yang pernah anda terima sesuai dengan jabatan yang dilamar.
· Prestasi Akademik.
· Kemampuan Tambahan.
· Keanggotaan dalam organisasi professional.
· Indikator Kesuksesan.

Dalam membuat resume pelamar perlu berhati-hati dalam menuliskan hal-hal sebagai berikut:

· Riwayat Gaji
Dalam hal pencantuman jumlah gaji yang diterima serta yang diharapkan, pelamar harus berhati-hati dalam memutuskan perlu atau tidaknya mencantumkan hal tersebut dalam resume. Untuk itu pelamar dituntut dalam kejeliannya melihat iklan lowongan pekerjaan. Pada lowongan kerja yang mencantumkan dengan jelas berapa gaji yng akan diterima pertahun / per bulan, sebaiknya tidak perlu membuat riwayat gaji dalam resume yang akan dibuat. Hal itu tentu akan sangat berbeda jikalau dalam iklan memang mengharuskan untuk mencantumkan riwayat gaji dan besarnya gaji yng diharapkan.

· Referensi. Dalam pencantuman nama orang yang dijadikan referensi, pelamar harus yakin bahwa orang tersebut mengetahui diri si pelamar dan memiliki efek positif pada perusahaan. Artinya pelamar dilarang asal menulis nama orang sebagai referensi, misalnya: mantan atasan atau dosen. Daripada memaksa diri untuk menyebut nama orang sebagai referensi, pelamar cukup menulis: “Referensi: akan diberikan jikalau diminta”.

· Dokumen Pendukung. Meskipun tidak ada keharusan pelamar untuk menyertakan dokumen / bukti-bukti wacana hal yang dituliskan dalam resume, menyerupai Ijazah, Transkrip, Sertifikat atau Penghargaan, dll, namun mengingat kondisi diIndonesia maka sebaiknya pelamar menyertakan dokumen pendukung dalam bentuk photocopy. Hal ini penting untuk meyakinkan bahwa anda benar-benar menulis resume berdasar fakta yang ada.

Apapun pilihan karir anda pastikan untuk membuat resume atau CV secara maksimal. Jika anda merasa belum yakin dengan apa yang anda buat selama ini, cobalah buat sekali lagi dan jikalau perlu minta orang lain untuk menilai Resume / CV tersebut. Selamat Mencoba.

Belum ada Komentar untuk "✔ Lanjutan Cara Membuat Resume Yang Baik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel