✔ Terlengkap Bahan Mpls / Mos 2020/2020 Sd,Smp,Sma,Smk


Selamat tiba di blog .blogspot.com
Pada postingan kali ini saya akan membagikan beberapa file penting yang sangat di butuhkan oleh pihak sekolah khususnya mereka yang di beri kiprah dalam menawarkan materi pada ketika melaksanakan aktivitas pengenalan lingkungan sekolah bagi peserta didik gres yang gres saja di terima di sekolah baik di sekolah jenjnag SD,SMP,SMA maupun SMK.

Setiap memasuki tahun fatwa gres menyerupai kini ini, tentunya tiap-tiap sekolah akan melaksanakan penerimaan peserta didik gres pada setiap sekolah mulai dari sekolah dasar hingga sekolah mennegah.




Jika dulu aktivitas penerimaan peserta didik gres lebih identik dengan adanya aktivitas MOS atau masa orientasi siswa yang mana pada aktivitas MOS tersebut siswa lebih di tekankan pada aktivitas perpeloncoan sehingga ketika ini aktivitas tersebut di ganti dengan nama MPLS atau masa pengenalan lingkungan sekolah yang mana pada aktivitas MPLS ini peserta didik tidak lagi di perbolehkan untuk melaksanakan aktivitas perpeloncoan melainkan lebih menekankan pada aspek pengenalan lingkungan sekolah yang mayoritas pada dukungan materi dan training terdidik.

Dengan adanya aktivitas MPLS menyerupai ketika ini maka peserta didik akan lebih mempunyai pemahaman yang baik wacana bagaimana cara berinteraksi dengan lingkungan sekolah, dengan mitra dan juga dengan guru.
kegiatan MPLS sanggup menjadikan peserta didik semakin berpikir positif dan tidak lagi ada yang namanya sistem kekerasan yang sanggup menyakiti perasaan dan fisik bagi setiap anggota gres pada satuan pendidikan yang mengadakan aktivitas penerimaan peserta didik baru.

Dalam melaksanakan aktivitas MPLS maka panitia yang di beri kiprah untuk menawarkan materi MPLS maka tentunya harus mempunyai persiapan berupa buku ataupun klarifikasi mengenai materi yang akan di berikan kepada para peserta didik baru.

Bagi anda yang ketika ini menjadi pemateri dalam aktivitas MPLS baik pada jenjang SD,SMP,SMA ataupun Sekolah Menengah kejuruan dan belum mempunyai materi MPLS maka pada postingan ini anda sanggup memilikinya untuk anda jadikan sebagai materi dalam membantu anda untuk menawarkan materi MPLS kepada peserta didik gres di sekolah anda masing-masing.

Pada postingan kali ini saya akan membagikan kumpulan materi MPLS yang terdiri dari beberapa materi yang sanggup anda miliki secara gratis dan sanggup anda gunakan dalam aktivitas dukungan materi MPLS di sekolah anda.

MAdapun Materi MPLS yang akan saya berikan yaitu terdiri dari materi :
  • Menumbuhkan sikap bela negara
  • Kepemimpinan
  • Pendidikan Karakter
  • Wawasan Wiyata Mandala
  • Penganalan kurikulum 2013
  • Tata Krama Siswa
  • Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
  • Belajar Efektif
  • 4 Pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Berikut ini cuplikan dari beberapa materi di atas :


 MATERI MPLS : KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)


1 Umum


Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan seseorang (yaitu pemimpin) untuk mempengaruhi orang lain (yaitu yang dipimpin atau pengikut-pengikutnya). Kepemimpinan juga merupakan suatu kompleks dari hak-hak dan kewajiban yang dapat dimiliki oleh seorang atau suatu badan. Sebagai suatu proses sosial, kepemimpinan meliputi segala tindakan yang dilakukan seseorang atau sesuatu badan yang menyebabkan gerak dari warga masyarakat.


Kepemimpinan ada yang bersifat resmi (formal leadership) yaitu kepemimpinan yang tersimpul didalam suatu jabatan. Ada pula kepemimpinan karena pengakuan dari masyarakat akan kemampuan seseorang untuk menjalankan kepemimpinan. Sedangkan kepemimpinan yang bersifat tidak resmi (informal leadership) adalah kepemimpinan yang resmi di dalam pelaksanaannya selalu harus berada di atas landasan-landasan atau peraturan-peraturan resmi. Sehingga dengan demikian daya cakupnya agak terbatas. Kepemimpinan tidak resmi, mempunyai ruang lingkup tanpa batas-batas resmi, karena kepemimpinan demikain didasarkan atas pengakuan dan kepercayaan masyarakat. Ukuran benar tidaknya kepemimpinan tidak resmi terletak pada tujuan dan hasil pelaksanaan kepemimpinan tersebut, menguntungkan atau merugikan bagi masyarakat.


Walaupun seorang pemimpin (yakni yang melaksanakan kepemimpinan) yang resmi tidak boleh menyimpang dari peraturan-peraturan resmi yang menjadi landasanya, akan tetapi dapat melakukan kebijaksanaan yang dapat memancarkan kemampuan mereka sebagai pemimpin. Misalnya, kebijaksanaan tersebut dapat diwujudkan di dalam memilih waktu untuk melaksanakan peraturan - peraturan atau memilih orang-orang yang langsung berhubungan dengan masyarakat untuk melaksanakan peraturan dan seterusnya.

Kepemimpinan yang tidak resmi dapat digunakan pula di dalam suatu jabatan resmi dan tentu saja lebih leluasa di dalam masyarakat yang belum dipungut peraturan-peraturan resmi. Dalam bidang terakhir tadi, seorang pemimpin dapat menggerakan kekuatan-kekuatan masyarakat untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


     2.  Perkembangan kepemimpinan


Kepemimpinan merupakan hasil organisasi sosial yang telah terbentuk atau sebagai hasil dinamika interaksi sosial. Sejak mula terbentuknya suatu kelompok sosial, seseorang atau beberapa orang diantara warga-warganya melakukan peranan yang lebih aktif dari pada rekan-rekannya, sehingga orang tadi atau beberapa orang tampak lebih menonjol dari lain-lainnya. Itulah asal mula timbulnya kepemimpinan, yang kebanyakan timbul dan berkembang dalam struktur sosial yang kurang stabil. Munculnya seorang pemimpin sangat diperlukan dalam keadaan-keadaan dimana tujuan kelompok sosial yang bersangkutan terhalang atau apabila kelompok tadi mengalami ancaman dari luar. Dalam keadaan demikian, agak sulibagi warga kelompok menentukan langkah-langkah yang harus diambil untuk mengatasi kesulitan- kesulitan yang dihadapi.

                 3. Syarat-syarat kepemimpinan

  • Memberi kesenangan dalam jasmani,
  • Menunjuk Pada keahlian dan kepastian hukum,
  • Menggerakkan bawahan dengan mengajak mereka untuk bekerja persuasion,
  • Memberi kesenangan rohaniah,
  • Menunjukkan keteguhan pendidikan dan rasa tidak segan-segan untuk turut merasakan kesukaran- kesukaran kepada para pengikut-pengikutnya,
  • Menunjukkan pada suatu sikap yang patut dihormati,
  • Menunjukkan kelebihan didalam ilmu pengetahuan,kepandaian dan ketrampilan.


4.  Kepemimpinan yang dianggap efektif


Suatu kepemimpinan yang efektif harus mempertimbangkan social basis apabila tidak menghendaki timbulnya ketegangan-ketegangan atau setidak-tidaknya terhindar dari pemerintah boneka belaka.

Kepemimpinan didalam masyarakat-masyarakat hukum adat yang tradisional dan homogen, perlu disesuaikan dengan sussunan masyarakat tersebut yang masih tegas-tegas memperlihatkan ciri-ciri paguyuban. Hubungan pribadi antara pemimpin dengan yang dipimpin sangat dihargai. Hal ini, disebabkan pemimpin-pemimpin pada masyarakat tersebut adalah pemimpin-pemimpin tidak resmiinformal leaders yang mendapat dukungan tradisi atau karena sifat-sifat pribadinya yang menonjol. Dengan sendirinya, masyarakat lebih menaruh kepercayaan terhadapa para pemimpin-pemimpin tersebut, beserta peraturan-peraturan yang dikeluarkan.


Dengan demikian, maka keputusan para pemimpin tersebut sekaligus merupakan pula rasa keadilan masyarakat yang bersangkutan. Pada umumnya para pemimpin masyarakat tradisional adalah
pemimpin-pemimpin dibelakang atau ditengah. Jarang sekali yang menjadi pemimpin dimuka umum.
Sebaliknya, apabila ditinjau dan ditelaah pada keadaan dikota-kota besar, maka susunan masyarakat kota tersebut menghendaki kepemimpinan yang lain dari kepemimpinan pada masyarakat tradisional. Maka Kebijaksanaan rasionallah yang sangat diperlukan.





MATERI MPLS : Arti dan makna Wawasan Wiyata Mandala

1.   Arti Wawasan Wiyata mandala
Secara harfiah kata wawasan mengandung arti pandangan, penglihatan, tinjauan atau tanggapan inderawi. Secara lebih luas dapat diartikan suatu pandangan atau sikap mendalam terhadap hakikat. Selain menunjukkan kegiatan untuk mengetahui isi, juga melukiskan cara pandang, cara lihat, cara tinjau atau cara tanggap inderawi.


Kata Wiyatamandala terdiri dari dua bagian kata, yaitu Wiyata” dan Mandala. Kata Wiyata” mempunyai arti pelajaran atau pendidikan, sedangakan kata mandala mengandung arti bulatan, lingkaran, lingkungan daerah atau kawasan. Jadi kataWiyatamandala mengandung arti lingkungan pendidikan/pengajaran. Dengan demikian Wawasan Wiyatamandala” diartikan sebgai suatu pandangan atau tinjauan mengenai lingkungan pendidikan/pengajaran. Sekolah merupakan Wiyatamandala bearti bahwa sekolah adalah lingkungan pendidikan.


Berdasarkan pokok pengertian tersebut, makawawasan Wiyatamandala adalah cara pandang kalangan pendidikan pada umumnya dan perangkat atau warga sekolah pada khususnya tentang keberadaan sekolaha sebagai pengemban kiprah pendidikan di tengah lingkungan masyarakat yang membutuhkan pendidikan.

2.   Makna Wawasan Wiyatamandala
Berdasarkan pengertian bahwa Wawasan Wiyatamandala adalah suatu pandang atau tinjauan mengenai lingkungan pendidikan/pengajaran, maka wawasan wiyatamandala mempunyai makna yang sangat dalam dan strategis sebagai lingkungan pendidikan. 

Makna itu menuntut sekolah untuk :


1. Memiliki sarana dan prasarana yang cukup dan baik ;


2. Memiliki tenaga edukatif berpribadi teladan, terampil serta berpengalaman/


berwawasan luas;


3. Terciptanya lingkungan aman, bersih, tertib, indah, sejuk dan segar;


4. Tumbuhnya partisipasi, kerjasama, dan dukungan masyarakat sekitar;


5. Adanya hubungan harmonis secara timbal balik antara orang tua dengan para warga sekolah;
6. Terciptanya disiplin para warga sekolah mentaati segala peraturan dan tata tertib sekolah;

7. Adanya hubungan kekeluargaan para warga sekolah yang akrab dan harmonis; dan


8. Tumbuhnya semangat peserta untuk maju,dan bekerja keras. 

MATERI MPLS: Pendidikan KARAKTER

Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli

Penguatan pendidikan moral (moral education) atau pendidikan abjad (character education) dalam konteks kini sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan bawah umur dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik orang lain sudah menjadi kasus sosial yang hingga ketika ini belum sanggup diatasi secara tuntas, oleh lantaran itu betapa pentingnya pendidikan karakter.


Menurut Lickona, abjad berkaitan dengan konsep moral (moral knonwing), sikap moral (moral felling), dan sikap moral (moral behavior). Berdasarkan ketiga komponen ini sanggup dinyatakanbahwa abjad yang baikdidukung oleh pengetahuan wacana kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melaksanakan perbuatan kebaikan. Bagan di bawah ini merupakan sketsa kterkaitan ketiga kerangka pikir ini.

1.  Pendidikan Karakter Menurut Lickona

Secara sederhana, pendidikan abjad sanggup didefinisikan sebagai segala usaha yang sanggup dilakukan untuk menghipnotis abjad siswa. Tetapi untuk mengetahui pengertian yang tepat, sanggup dikemukakan di sini definisi pendidikan abjad yang disampaikan oleh Thomas Lickona. Lickona menyatakan bahwa pengertian pendidikan abjad yaitu suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia sanggup memahami, memperhatikan, dan melaksanakan nilai-nilai etika yang inti.

2.  Pendidikan Karakter Menurut Suyanto

Suyanto (2009) mendefinisikan abjad sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun  negara.

3.  Pendidikan Karakter Menurut Kertajaya

Karakter yaitu ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut yaitu orisinil dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya, 2010).

4.  Pendidikan Karakter Menurut Kamus Psikologi

Menurut  kamus psikologi, abjad yaitu kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, contohnya kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap (Dali Gulo, 1982: p.29).
Nilai-nilai dalam pendidikan karakter

Ada 18 butir nilai-nilai pendidikan abjad yaitu , Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai prestasi, Bersahabat/komunikatif, Cinta Damai, Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli sosial, Tanggung jawab.

Pendidikan abjad telah menjadi perhatian aneka macam negara dalam rangka mempersiapkan generasi yang berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan individu warga negara, tetapi juga untuk warga masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan abjad sanggup diartikan sebagai the deliberate us of all dimensions of school life to foster optimal character development (usaha kita secara sengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah/madrasah untuk membantu pembentukan abjad secara optimal.

Pendidikan abjad memerlukan metode khusus yang sempurna semoga tujuan pendidikan sanggup tercapai. Di antara metode pembelajaran yang sesuai yaitu metode keteladanan,  metode pembiasaan, dan metode kebanggaan dan hukuman.

Karakter yaitu cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik yaitu individu yang bisa menciptakan keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akhir dari keputusan yang ia buat.Pembentukan abjad merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Pasal I UU Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa di antara tujuan pendidikan nasional yaitu berbagi potensi peserta didik untuk mempunyai kecerdasan, kepribadian dan etika mulia.

Amanah UU Sisdiknas tahun 2003 itu bermaksud semoga pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian atau berkarakter, sehingga nantinya akan lahir generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan abjad yang bernafas nilai-nilai luhur bangsa serta agama.

Pendidikan yang bertujuan melahirkan insan cerdas dan berkarakter besar lengan berkuasa itu, juga pernah dikatakan Dr. Martin Luther King, yakni; intelligence plus character… that is the goal of true education (kecerdasan yang berkarakter… yaitu tujuan simpulan pendidikan yang sebenarnya).

Memahami Pendidikan Karakter

Pendidikan abjad yaitu pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan abjad tidak akan efektif.

Dengan pendidikan abjad yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ini yaitu bekal penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, lantaran seseorang akan lebih gampang dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis.

Terdapat sembilan pilar abjad yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu:

1.   Karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya
2.   Kemandirian dan tanggungjawab
3.   Kejujuran/amanah, diplomatis
4.   Hormat dan santun
5.   Dermawan, suka tolong-menolong dan gotong royong/kerjasama;
6.   Percaya diri dan pekerja keras
7.   Kepemimpinan dan keadilan
8.   Baik dan rendah hati, dan
9.   Karakter toleransi, kedamaian, dan kesatuan.

Kesembilan pilar abjad itu, diajarkan secara sistematis dalam model pendidikan holistik menggunakan metode knowing the good, feeling the good, dan acting the good. Knowing the good bisa gampang diajarkan alasannya yaitu pengetahuan bersifat kognitif saja. Setelah knowing the good harus ditumbuhkan feeling loving the good, yakni bagaimana mencicipi dan menyayangi kebajikan menjadi engine yang bisa menciptakan orang senantiasa mau berbuat sesuatu kebaikan. Sehingga tumbuh kesadaran bahwa, orang mau melaksanakan sikap kebajikan lantaran beliau cinta dengan sikap kebajikan itu. Setelah terbiasa melaksanakan kebajikan, maka acting the good itu bermetamorfosis kebiasaan.

Dasar pendidikan abjad ini, sebaiknya diterapkan semenjak usia kanak-kanak atau yang biasa disebut para andal psikologi sebagai usia emas (golden age), lantaran usia ini terbukti sangat memilih kemampuan anak dalam berbagi potensinya. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sekitar 50% variabilitas kecerdasan orang cukup umur sudah terjadi ketika anak berusia 4 tahun. Peningkatan 30% berikutnya terjadi pada usia 8 tahun, dan 20% sisanya pada pertengahan atau simpulan dasawarsa kedua. Dari sini, sudah sepatutnya pendidikan abjad dimulai dari dalam keluarga, yang merupakan lingkungan pertama bagi pertumbuhan abjad anak.

Namun bagi sebagian keluarga, barangkali proses pendidikan abjad yang sistematis di atas sangat sulit, terutama bagi sebagian orang bau tanah yang terjebak pada rutinitas yang padat. Karena itu, seyogyanya pendidikan abjad juga perlu diberikan ketika bawah umur masuk dalam lingkungan sekolah, terutama sejak play group dan taman kanak-kanak. Di sinilah kiprah guru, yang dalam filosofi Jawa disebut digugu lan ditiru, dipertaruhkan. Karena guru yaitu ujung tombak di kelas, yang berhadapan eksklusif dengan peserta didik.

Dampak Pendidikan Karakter

Apa dampak pendidikan abjad terhadap keberhasilan akademik? Beberapa penelitian bermunculan untuk menjawab pertanyaan ini. Ringkasan dari beberapa inovasi penting mengenai hal ini diterbitkan oleh sebuah buletin, Character Educator, yang diterbitkan oleh Character Education Partnership.

Dalam buletin tersebut diuraikan bahwa hasil studi Dr. Marvin Berkowitz dari University of Missouri- St. Louis, menandakan peningkatan motivasi siswa sekolah dalam meraih prestasi akademik pada sekolah-sekolah yang menerapkan pendidikan karakter. Kelas-kelas yang secara komprehensif terlibat dalam pendidikan abjad memperlihatkan adanya penurunan drastis pada sikap negatif siswa yang sanggup menghambat keberhasilan akademik.

Sebuah buku yang berjudul Emotional Intelligence and School Success (Joseph Zins, et.al, 2001) mengkompilasikan aneka macam hasil penelitian wacana imbas positif kecerdasan emosi anak terhadap keberhasilan di sekolah. Dikatakan bahwa ada sederet faktor-faktor resiko penyebab kegagalan anak di sekolah. Faktor-faktor resiko yang disebutkan ternyata bukan terletak pada kecerdasan otak, tetapi pada karakter, yaitu rasa percaya diri, kemampuan bekerja sama, kemampuan bergaul, kemampuan berkonsentrasi, rasa empati, dan kemampuan berkomunikasi.

Hal itu sesuai dengan pendapat Daniel Goleman wacana keberhasilan seseorang di masyarakat, ternyata 80 persen dipengaruhi oleh kecerdasan emosi, dan hanya 20 persen ditentukan oleh kecerdasan otak (IQ). Anak-anak yang mempunyai kasus dalam kecerdasan emosinya, akan mengalami kesulitan belajar, bergaul dan tidak sanggup mengontrol emosinya. 

Anak-anak yang bermasalah ini sudah sanggup dilihat semenjak usia pra-sekolah, dan kalau tidak ditangani akan terbawa hingga usia dewasa. Sebaliknya para remaja yang berkarakter akan terhindar dari masalah-masalah umum yang dihadapi oleh remaja menyerupai kenakalan, tawuran, narkoba, miras, sikap seks bebas, dan sebagainya.

Beberapa negara yang telah menerapkan pendidikan abjad semenjak pendidikan dasar di antaranya adalah; Amerika Serikat, Jepang, Cina, dan Korea. Hasil penelitian di negara-negara ini menyatakan bahwa implementasi pendidikan abjad yang tersusun secara sistematis berdampak positif pada pencapaian akademis.

Seiring sosialisasi wacana relevansi pendidikan abjad ini, semoga dalam waktu bersahabat tiap sekolah bisa segera menerapkannya, semoga nantinya lahir generasi bangsa yang selain cerdas juga berkarakter sesuai nilai-nilai luhur bangsa dan agama.


MATERI MPLS : TATA KRAMA SISWA

Tata krama atau budpekerti sopan santun atau sering disebut etiket telah menjadi cuilan dalam hidup, contoh; pada waktu Anda masih kanak-kanak, orang bau tanah Anda sudah melatih Anda mendapatkan dukungan orang dengan tangan sebelah kanan dengan mengucapkan terima kasih. Orang bau tanah Anda melatih Anda cara makan, minum, menyapa, memberi hormat dan berpakaian. Lama kelamaan sikap Anda menjadi kebiasan. Tata krama yaitu kebiasaan, yang lahir dalam hubungan antar manusia. Tata krama yang semula berlaku dalam lingkungan terbatas usang kelamaan sanggup merambabt ke lingkungan yang lebih luas. Tata krama telah menjadi cuilan dari pergaulan sehari-hari. Kaprikornus sanggup disimpulkan bahwa tata krama yaitu kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antara insan setempat.

Tata krama terdiri atas kata tata dan krama. Tata berarti adat, aturan, norma, peraturan. Krama berarti sopan santun, kelakuan, tindakan, perbuatan. Tata krama berarti budpekerti sopan santun, kebiasaan sopan santun. Dalam pergaulan sehari-hari.



MATERI MPLS: kesadaran berbangsa dan bernegara

Di kurun globalisasi ini banyak tantangan memang bagi negeri kita, namun kesadaran berbangsa dan bernegara sudah selayaknya rakyat dan pemerintah untuk bersama sama menawarkan pemahaman bagi rakyatnya, khususnya kaum muda. Pemerintah ikut bertanggung jawab mengemban amanat untuk menawarkan kesadaran berbangsa dan bernegara bagi warganya, bila rakyat bangsa Indonesia sudah tidak mempunyai kesadaran berbangsa dan bernegara, maka ini merupakan ancaman besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, yang mengakibatkan bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi yang sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa yang lain yang telah mempersiapkan diri dari gangguan bangsa lain.

Mengingat kondisi bangsa kita sekarang, merupakan salah satu indikator bahwa warga bangsa Indonesia di negeri ini telah mengalami penurunan kesadaran berbangsa dan bernegara.  Hal ini bisa kita lihat dari aneka macam tempat sering bergejolak diantaranya tawuran antar warga, perkelaian pelajar, ketidakpuasan terhadap hasil pilkada, perebutan lahan pertanian maupun tambang, dan lain-lain. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara  mempunyai makna bahwa individu yang hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan di bawah Negara Kesatuan RI harus mempunyai sikap dan sikap diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan Bangsa dan Negara Indonesia.

Berbagai kasus yang berkaitan dengan kesadaran berbangsa dan bernegara sebaiknya menerima perhatian dan tanggung jawab kita semua. Sehingga amanat pada Undang-Undang Dasar 1945 untuk menjaga dan memelihara Negara Kesatuan wilayah Republik Indonesia serta kesejahteraan rakyat sanggup diwujudkan.

Hal lain yang sanggup mengganggu kesadaran berbangsa dan bernegara di tingkat perjaka yang perlu di cermati secara seksama yaitu semakin tipisnya kesadaran dan kepekaan sosial di tingkat pemuda, padahal banyak persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan peranan perjaka untuk membantu memediasi masyarakat semoga keluar dari himpitan masalah, baik itu kasus sosial, ekonomi dan politik, lantaran dengan terbantunya masyarakat dari semua lapisan keluar dari himpitan persoalan, maka bangsa ini tentunya menjadi bangsa yang besar lengan berkuasa dan tidak sanggup di intervensi oleh negara apapun, lantaran masyarakat itu sendiri yang harus disejahterakan dan jangan hingga mengalami penderitaan. Di situ perjaka telah melaksanakan langkah konkrit dalam melaksanakan bela negara. 

Kesadaran bela negara adalah  dimana kita berupaya untuk mempertahankan negara kita dari ancaman yang sanggup mengganggu kelangsungan hidup bermasyarakat yang menurut atas cinta tanah air. Kesadaran bela negara juga sanggup menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme di dalam diri masyarakat. Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh tanggung jawab dan rela berkorban dalam dedikasi kepada negara dan bangsa. Keikutsertaan kita dalam bela negara merupakan bentuk cinta terhadap tanah air kita.

Nilai-nilai bela negara yang harus lebih dipahami penerapannya dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara antara lain:

   1.  Cinta Tanah Air

Negeri yang luas dan kaya akan sumber daya ini perlu kita cintai. Kesadaran bela negara yang ada pada setiap masyarakat didasarkan pada kecintaan kita kepada tanah air kita. Kita sanggup mewujudkan itu semua dengan cara kita mengetahui sejarah negara kita sendiri, melestarikan budaya-budaya yang ada, menjaga lingkungan kita dan pastinya menjaga nama baik negara kita.

2.  Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang harus sesuai dengan kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan dengan harapan dan tujuan hidup bangsanya. Kita sanggup mewujudkannya dengan cara mencegah perkelahian antar perorangan atau antar kelompok dan menjadi anak bangsa yang berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.

3.  Pancasila

Ideologi kita warisan dan hasil usaha para jagoan sungguh luar biasa, pancasila bukan hanya sekedar teoritis dan normatif saja tapi juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita tahu bahwa Pancasila yaitu alat pemersatu keberagaman yang ada di Indonesia yang mempunyai bermacam-macam budaya, agama, etnis, dan lain-lain. Nilai-nilai pancasila inilah yang sanggup mematahkan setiap ancaman, tantangan, dan hambatan.

4.  Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara

Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela berkorban untuk bangsa dan negara. Contoh nyatanya menyerupai kini ini yaitu perhelatan seagames. Para atlet bekerja keras untuk bisa mengharumkan nama negaranya walaupun mereka harus merelakan untuk mengorbankan waktunya untuk bekerja sebagaimana kita ketahui bahwa para atlet bukan hanya menjadi seorang atlet saja, mereka juga mempunyai pekerjaan lain. Begitupun supporter yang rela berlama-lama menghabiskan waktunya antri hanya untuk mendapatkan tiket demi mendukung eksklusif para atlet yang berlaga demi mengharumkan nama bangsa.

5.  Memiliki Kemampuan Bela Negara

Kemampuan bela negara itu sendiri sanggup diwujudkan dengan tetap menjaga kedisiplinan, ulet, bekerja keras dalam menjalani profesi masing-masing.

Kesadaran bela negara sanggup diwujudkan dengan cara ikut dalam mengamankan lingkungan sekitar menyerupai menjadi cuilan dari Siskamling, membantu korban tragedi sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia sering sekali mengalami tragedi alam, menjaga kebersihan minimal kebersihan tempat tinggal kita sendiri, mencegah ancaman narkoba yang merupakan musuh besar bagi generasi penerus bangsa, mencegah perkelahian antar perorangan atau antar kelompok lantaran di Indonesia sering sekali terjadi perkelahian yang justru dilakukan oleh para pemuda, cinta produksi dalam negeri semoga Indonesia tidak terus menerus mengimpor barang dari luar negeri, melestarikan budaya Indonesia dan tampil sebagai anak bangsa yang berprestasi baik pada tingkat nasional maupun internasional.

Apabila kita  mengajarkan dan melaksanakan apa yang menjadi faktor-faktor pendukung kesadaran berbangsa dan bernegara semenjak dini, yakni dengan mengembalikan sosialisasi pendidikan kewarganegaraan di sekolah-sekolah, juga sosialisasi di masyarakat,niscaya akan terwujud.. Pada pendidikan kewarganegaraan   ditanamkan prinsip etik multikulturalisme, yaitu kesadaran perbedaan satu dengan yang lain menuju sikap toleran yaitu menghargai dan mengormati perbedaan yang ada. Perbedaan yang ada pada etnis dan religi sudah harusnya menjadi materi perekat kebangsaan apabila antar warganegara mempunyai sikap toleran.

Itulah beberpa cuplikan materi MPLS yang akan saya bagikan pada postingan kali ini, apabila anda menginginkan file yang lengkap dari keseluruhan materi MPLS yang telah saya sebutkan pada artikel ini, maka anda sanggup mendownloadnya melalui link download yang saya sediakan di bawah ini :

BERIKUT INI FILE LENGKAP MATERI MPLS TERBARU :


Seluruh file materi MPLS di atas sanggup anda download secara gratis untuk sanggup membantu bapak dan ibu guru yang membutuhkan materi MPLS, dan semoga file materi MPLS tersebut sanggup bermanfaat buat anda yang membutuhkannya.

Apabila anda masih membutuhkan isu penting lainnya atau file penting lainnya seputar dunia pendidikan, maka anda sanggup mengunjungi blog .blogspot.com





Belum ada Komentar untuk "✔ Terlengkap Bahan Mpls / Mos 2020/2020 Sd,Smp,Sma,Smk"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel