✔ Sudah Dewasa? Tapi Belum Memahami 5 Aspek Kedewasaan Ini, Mustahil!
Banyak yang bilang bahwa perilaku remaja itu sangat kita perlukan supaya kita bisa menjelma lebih baik daripada sebelumnya, meskipun begitu sebetulnya masih banyak yang belum mengerti dengan yang dimaksud bersikap dewasa. Tingkat kedewasaan seseorang tidak selalu berbanding lurus dengan usianya, mereka yang lebih renta belum tentu lebih dewasa.
"Lalu, bagaimana mengukur tingkat kedewasaan seseorang?"
"Seperti apa sih perilaku remaja itu?"
"Apakah semacam sikap-sikap yang menampilkan kebijaksanaan?"
Berikut ini ada beberapa aspek yang bisa dijadikan ukuran untuk menilai tingkat kedewasaan seseorang. Yu mari kita simak baik-baik.
"Lalu, bagaimana mengukur tingkat kedewasaan seseorang?"
"Seperti apa sih perilaku remaja itu?"
"Apakah semacam sikap-sikap yang menampilkan kebijaksanaan?"
Berikut ini ada beberapa aspek yang bisa dijadikan ukuran untuk menilai tingkat kedewasaan seseorang. Yu mari kita simak baik-baik.

1. Intelektual
Secara intelektual, kita dikatakan remaja dilihat dari kemampuan kita membentuk pendirian. Artinya, kita mempunyai pendirian atau prinsip yang terperinci sehingga tidak gampang terombang-ambing oleh situasi yang menuntut kita untuk bersikap. Namun, tetap memperhatikan pendapat orang lain meskipun tidak bersandar dengan pendapat tersebut.
Kemampuan mengambil keputusan sendiri dengan tegas dan bebas menurut bukti, alasan nyata, dan hikmah baik dari orang lain, serta bertanggung jawab dengan segala keputusan kita.
Tidak gundah bila ada masalah, tapi di analisis sebab-sebabnya sehingga bisa dicari kemungkinan-kemungkinan penyelesaiannya.
2. Emosional
Secara emosional, kita dikatan sebagai orang remaja ditandai dengan kemampuan mendapatkan emosi dan menguasai secara wajar, artinya apapun emosi yang sedang kita alami kita tetap sanggup menguasai dan mengelolanya dengan baik, tanpa dipengaruhi rasa takut dan gelisah.
Kita bisa mengontrol emosi sehingga tidak merugikan orang lain. Oleh lantaran itu intinya orang remaja juga mempunyai Kecerdasan Emosional (EQ) yang cukup tinggi.
3. Sosial
Secara sosial, kedewasaan tampak dari keterbukaan terhadap orang lain dan sanggup menciptakan persahabatan. Tidak bergantung kepada siapapun, tapi bukan berarti kita tidak membutuhkan orang lain.
Kita sanggup mengikuti keadaan dan hormat dengan hukum, kebiasaan, dan adat-istiadat masyarakat di manapun kita berada.
4. Moral
Secara moral, kedewasaan berarti kesetiaan kira pada asas-asas budbahasa dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada umumnya semakin remaja seseorang akan semakin mementingkan orang lain daripada diri sendiri.
5. Spiritual
Kedewasaan spiritual tampak dari keyakinan yang tidak sempit. Kita bisa bergaul dan membina relasi baik dengan orang-orang yang berbeda keyakinan dengan kita. Jika hal itu sudah tercapai, kita akan mempunyai kemampuan mengasihi orang lain tanpa batas-batas agama, ras, suku, atau golongan.
"Seseorang yang disebut remaja tidak lantas meninggalkan segala bentuk keceriaan, kegembiraan, dan kegairahan hidup?"
Orang remaja tidak harus selalu bersikap serius, adakalanya orang remaja juga bersikap jahil dan bahagia bercanda bersama untuk memecah kebekuan atau menurunkan ketegangan.
Penghambat Kedewasaan
Kedewasaan tidak selalu berkaitan dengan usia, kadangkala ada orang yang umumnya boleh dibilang tua, tapi sikapnya ibarat anak-anak, mau menang sendiri, pemarah, dan egois. Namun ada yang sebaliknya meskipun usianya masih muda tetapi beliau bisa menjadi panutan teman-temannya.
Kedewasaan merupakan proses perkembangan kepribadian. Karena proses, jadi tidak bisa instant. Bukan hanya dengan berdandan ala orang remaja ibarat di zaman kini ini belum dewasa yang masih dibilang muda sudah banyak yang berdandan ala orang tua, sebaiknya nikmati dulu masa muda mu.
Kedewasaan itu lebih ke perilaku kau dalam menghadapi apapun bukan berdandan ala orang dewasa, berdandan itu harus tetapi harus diadaptasi dengan usia.
Seharusnya yang umurnya lebih banyak akan lebih remaja dikarenakan telah mengalami banyak hal dalam hidup dan lebih banyak berguru dari pengalaman. Tapi kenyataan tidak selalu begitu, lantaran pendewasaan dalam prosesnya bisa mengalami kemajuan, mandeg, bahkan mundur.
Orang yang selalu berguru dari pengalaman dan suka introspeksi diri biasanya proses pendewasaannya makin maju. Artinya makin hari ia makin tumbuh menjadi insan yang lebih bijaksana. Sebaliknya orang yang cepat merasa puas sehingga merasa tidak perlu berguru lagi, manja, tidak mau dikritik dan lari dari masalah, akan mengalami kendala dalam proses pendewasaan.
Pengaruh lingkungan dan pendidikan dari orang renta juga sanggup mensugesti proses pendewasaan. Sikap remaja bukanlah keturunan dan tidak tiba begitu saja. Namun beliau bisa kita tumbuhkan bertahap dengan cara belajar. Usia pengalaman dan pengetahuan hanyalah sarana pendukung untuk mendapatkannya.
Belum ada Komentar untuk "✔ Sudah Dewasa? Tapi Belum Memahami 5 Aspek Kedewasaan Ini, Mustahil!"
Posting Komentar