✔ Bagaimana Supaya Usia Muda Dan Gangguan Karier Tidak Menjadi Penghambat Kesuksesan

Penilaian para senior yang seringkali menganggap remeh profesional berusia muda akan memperlihatkan dampak negatif yang merugikan sang profesional muda tersebut kalau dia tidak menanganinya secara elegan.

Penilaian para senior yang seringkali menganggap remeh profesional berusia muda akan membe ✔ Bagaimana biar Usia Muda dan Gangguan Karier Tidak Menjadi Penghambat Kesuksesan

Kesalahan dalam menyikapi dan menangani kondisi tersebut sanggup berakibat gagalnya sang profesional muda memperoleh proyek yang diinginkan, tidak menerima promosi, bahkan bisa justru menjadi rival (lawan) bagi rekan kerjanya sendiri.

Oleh lantaran itu, demi menjaga kelanggengan karier, maka dibutuhkan melaksanakan beberapa perjuangan untuk mengubah evaluasi para profesional senior atau pun rekan kerja sehingga mereka menjadi respect (hormat) dan kagum lantaran di usia yang masih muda kita telah mempelajari banyak hal dan kemampuan atau keterampilan kalian sudah tidak kalah dengan mereka.

Bagaimana cara menciptakan mereka kagum dan menghormati kita? Beberapa cara dibawah ini mungkin patut dipertimbangkan.

1. Kenali Karier

Dalam menentukan karier kita tentu harus yakin dengan pilihan tersebut. Oleh lantaran itu, kita harus bisa menyusun rencana karier yang terang bagi sendiri. Kenali aneka macam hal yang bisa membantu kita dalam mengembangkan karier. Namun demikian kita harus bersikap realistis dan tidak memasang sasaran yang tinggi.

Untuk memperoleh dapat dipercaya tidaklah berarti kita harus menjadi seorang yang tepat (perfect), lantaran tidak ada insan yang sempurna. Kredibilitas kita akan dinilai berdasarkan pada apa yang kita ketahui, apa yang tidak kita ketahui, dan bagaimana kita menyikapi hal tersebut. 

Dengan kata lain harus bersikap realistis untuk mau mengakui apa yang tidak bisa kita kerjakan dan apa yang bisa kita kerjakan. Jika kita sanggup melakukannya, maka orang lain (termasuk klien dan rekan kerja senior) niscaya akan menaruh refect dan percaya pada kita.


2. Ikuti Aturan

Dalam dunia kerja selalu ada aturan-aturan main yang berlaku baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Sebagai pola sederhana yaitu cara berpakaian dan cara-cara berkomunikasi dengan sopan. Sehebat apapun kita atau seberapa banyak gelar yang kita sandang, hukum atau norma-norma tersebut dilarang kita abaikan.

Kita harus berguru untuk mengikuti keadaan dengan budaya yang ada dalam perusahaan. Jika kita yang kebetulan berusia muda harus mengikuti hukum (contoh: bisa berkomunikasi yang baik dan mempunyai cara berpakaian yang pantas) maka jarak antara senior dan ingusan akan sanggup diminimalisasikan dengan cepat.


3. Terus Belajar

Satu cara paling efektif menghilangkan kritik atau pandangan negatif dari orang lain yaitu dengan memperlihatkan kinerja. Intinya yaitu orang lain jarang peduli bagaimana kita mengerjakan kiprah atau pekerjaan yang diberikan, tetapi yang menjadi pokok perhatian yaitu apakah kita mempunyai kemampuan mengerjakan kiprah dengan baik.

Sekali orang yang mengkritik kita melihat bahwa kita melaksanakan suatu pekerjaan atau kiprah dengan sukses maka dia akan berhenti menganggap remeh dan mengkritik kita. Oleh lantaran itu, lakukan aneka macam upaya untuk sanggup memperlihatkan performa yang optimal.

Lakukanlah semua pekerjaan sekecil apapun kiprah yang diberikan dan jangan takut untuk bertanya atau menyebarkan pengalaman atau pengetahuan dengan orang lain. Teruslah membuka diri untuk mendapatkan gosip atau pengetahuan baru. Gunakan aneka macam sarana untuk berguru dan meningkatkan kemampuan kita.


4. Hargai Perbedaan

Tak bisa dipungkiri bahwa walaupun kita telah melaksanakan aneka macam upaya untuk menghilangkan jarak antara senior dan junior, namun tetap saja masih ada perbedaan-perbedaan. Dalam hal ini kita tidak perlu berkecil hati, alasannya yaitu bisa saja hal tersebut mungkin bukan disebabkan oleh kalian, melainkan memang sudah menjadi karakteristik dari senior kita.
Satu-satunya cara untuk menciptakan kita tidak putus asa yaitu dengan mengakui adanya perbedaan tersebut dan memperlihatkan bahwa memang ada perbedaan cara dan gaya antara kita yang berusia muda dengan para senior kita yang berusia lebih tua. Sejauh tidak menyalahi hukum yang berlaku maka kerjakan tugas-tugas yang berdasarkan gaya kita, walaupun para senior tidak melakukannya.

Hal ini kadang dipandang perlu untuk memperlihatkan penyegaran bagi perusahaan, terutama kalau perusahaan tersebut lebih banyak mempekerjakan pegawai yang berusia terbilang senior dan masih menggunakan pola kerja lama. Selain itu, kita wajib menghargai senior yang mempunyai perbedaan cara dan gaya kerja dengan kita lantaran hal ini akan turut memperkaya wawasan kita.


5. Bersikap Rendah Hati

Dalam bekerja ada banyak kesempatan di mana kita dituntut untuk bersikap rendah hati dengan mau menyebarkan atau mendelegasikan tugas-tugas kepada orang lain, terutama untuk hal-hal yang bukan menjadi kompetensi kita. 

Pada dikala kita tahu bahwa ada orang lain yang lebih kompeten untuk mempresentasikan suatu pada klien kita atau kepada atasan kita, maka tidak ada salahnya kalau kita memperlihatkan kesempatan kepada rekan kita tersebut. Selain itu kita pun harus berani untuk menolak tugas-tugas yang bukan menjadi kompetensi kita.


Usia muda hanya akan menjadi kendala atau gangguan karier kalau kita membiarkannya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan keberhasilan kita dalam memperlihatkan kompetensi yang kita miliki, maka usia berapapun bukan persoalan untuk meraih kesuksesan karier.


Demikian artikel kali ini, Semoga artikel tentang Usia Muda dan Gangguan Karier ini bisa bermanfaat bagi semua orang.

Belum ada Komentar untuk "✔ Bagaimana Supaya Usia Muda Dan Gangguan Karier Tidak Menjadi Penghambat Kesuksesan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel